Lembaga amil ziswaf

LAYANAN DONATUR  |

Logo ZISWAF

ZiswafBMI.com

ekonomi islam

Ekonomi Islam | Kisah Sukses KOPSYAH Benteng Mikro Indonesia

Menggali Lebih Dalam Prinsip Ekonomi Islam

ekonomi islam

Menyelami Landasan Agama untuk Kesejahteraan Ekonomi

Ekonomi Islam menawarkan pandangan yang unik dan holistik tentang bagaimana masyarakat seharusnya mengelola kekayaan dan sumber daya. Ditarik dari ajaran Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, ekonomi Islam tidak hanya tentang aspek transaksi dan keuangan, tetapi juga tentang keadilan sosial, distribusi kekayaan, dan kesejahteraan umum.

1. Konsep Kepemilikan dan Kekayaan

Al-Qur’an memberikan panduan tentang kepemilikan dan pengelolaan kekayaan. Dalam Surah Al-Baqarah (2:188), Allah berfirman: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan kamu.” Ayat ini menyoroti tanggung jawab yang dimiliki individu atas kekayaannya, termasuk dalam hal pengelolaan dan distribusi yang adil.

Hadis juga memberikan panduan yang kuat tentang kepemilikan. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya harta itu adalah hijab (penghalang) di antara seseorang dan api (neraka).” (HR. Ahmad) Hadis ini menekankan pentingnya menggunakan kekayaan dengan bijaksana dan dalam ketaatan kepada Allah

2. Konsep Zakat dan Infaq

Salah satu pilar utama ekonomi Islam adalah zakat, yaitu kewajiban memberikan sebagian kekayaan kepada yang membutuhkan. Dalam Surah Al-Baqarah (2:267), Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” Ayat ini menegaskan pentingnya zakat dalam menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya infaq dalam hadisnya. Beliau bersabda: “Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah.” (HR. Tirmidzi) Hadis ini menyoroti efek positif dari memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, tidak hanya dalam konteks kebaikan sosial tetapi juga dalam mendapatkan ridha Allah.

3. Konsep Keadilan dalam Transaksi

ekonomi islam
Al-Qur’an menetapkan prinsip keadilan dalam transaksi ekonomi. Dalam Surah Al-Baqarah (2:188), Allah berfirman: “Janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu menyerahkan sebagian daripadanya kepada penguasa (untuk dimakan) di antaramu dengan (maksud) memakan sebagian dari harta manusia itu kepada yang berkuasa, sedang kamu mengetahui.” Ayat ini menegaskan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam semua transaksi ekonomi

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya keadilan dalam berbisnis. Beliau bersabda: “Berjual belilah kalian, tetapi janganlah kalian saling menganiaya.” (HR. Muslim) Hadis ini menekankan bahwa keadilan harus menjadi landasan dalam semua transaksi ekonomi, tanpa penindasan atau penipuan.

4. Konsep Kerja Keras dan Etika Kerja

Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk bekerja keras dan jujur dalam mencari nafkah. Dalam Surah Al-Ankabut (29:69), Allah berfirman: “Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” Ayat ini menyoroti pentingnya usaha dan ketekunan dalam mencapai keberkahan dalam kehidupan ekonomi.

Hadis juga menekankan pentingnya etika kerja yang baik. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berdagang, maka hendaklah dia jujur.” (HR. Bukhari) Hadis ini menegaskan bahwa kejujuran harus menjadi prinsip dasar dalam setiap aktivitas ekonomi, termasuk dalam bisnis.

Sambutan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup sekaligus Direktur Utama Kopsyah BMI

Kamaruddin Batubara selaku Presiden Direktur Koperasi BMI Grup dan Direktur Utama Kopsyah BMI menyatakan bahwa HRSH ini adalah bukti program GASITERU (Gerakan sedekah infak tiga ribu seminggu) yang terus menerus digaungkan dan diimplementasikan oleh Anggota Kopsyah BMI. “kenapa sedekah? Jangan takut miskin! Tidak ada yg jatuh miskin karena sedekah” ucap Kambara. Ia mengatakan harus terus sedekah karena dengan sedekah dapat memperpanjang umur, membuka pintu rezeki, dijauhkan dari marabahaya, dijauhkan dan disembuhkan dari penyakit susuai dengan janji Allah. “Kumpulkan uangnya, sedekahkan di BMI, insyaAllah luar biasa manfaatnya” tutur Pria penerima Penghargaan Rekor Muri Indonesia tersebut.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Kambara tersebut mengajak warga untuk memperbaiki taraf hidupnya. “Kita harus jadi orang yang jujur, amanah, tanggung jawab, disiplin, kerja keras. Anak kita harus jadi lebih baik daripada kita” tutur Kambara. Hal tersebut sejalan dengan ikrar anggota Kopsyah BMI yang “mendorong anak-anak untuk terus bersekolah”

Kesimpulan

Ekonomi Islam bukan sekadar tentang mencari keuntungan materi, tetapi juga tentang mencapai kesejahteraan spiritual dan sosial. Dengan memahami prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis, umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkelimpahan. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi Islam dapat menjadi model yang berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Whatsapp
Butuh bantuan?
ZISWAF BMI
Halo Apa yang bisa kami bantu,Kak?